Updatekareba.Com, Toraja – Dihari minggu (15/6/2019) cuaca yang cerah, secerah senyum pengendara yang lewat di jembatan darurat (bailey) S. To’Kanna, setelah sebelumnya harus memutar sejauh 2 kilometer akibat akses jembatan yang putus oleh gerusan air pada bangunan bawah jembatan dan beban kendaraan yang melebihi kapasitas.
Tepat 15 juni 2019 pukul 16.00 wita atau 1 minggu setelah kejadian bencana, pembangunan jembatan bailey yang dikomandoi oleh PPK 2.1 Ibu Andi Wahida Tantu, ST selesai dilaksanakan dan akses utama jalan Rantepao – Palopo kembali dibuka, masyarakat sudah bisa melewati jembatan tersebut.
Akses jembatan oleh Pelaksana dan pengawas dilapangan dilakukan pembatasan beban yang boleh melewati jembatan tersebut maksimal 8 ton, sehingga kendaraan yang melebihi kapasitas beban tersebut tetap diarahkan untuk melewati jalur alternatif sampai pembangunan jembatan permanen selesai dilaksanakan.

Pembangunan jembatan Jembatan Darurat (bailey) dikebut pembangunannya oleh Balai Besar Jalan Wilayah XIII Makassar di Jembatan S. To’Kanna pada ruas Rantepao – Palopo Km. 351+545.
Dalam rilis Balai Besar Jalan wilayah 13 Makassar, Rabu (12/6/2019) kendaraan yang akandapat menggunakan jalur Rantepao – Palopo atau sebaliknya berikut peta jalan alternatif yang dapat dilewati berhubung jembatan bailey masih dalam proses pemasangan.
Jembatan S. To’Kanna dibangun tahun 1942 panjang 6,40 meter dengan lebar 5,50 meter merupakan jembatan type plat pelengkung beton tidak bertulang.

Kronologi kejadian runtuhnya jembatan pada tanggal 7 Juni 2019 banjir menggerus bangunan bawah jembatan dan dibebani kendaraan truk yang bermuatan material kapasitas lebih 20 ton yang melewati jembatan tersebut
Dalam rilis pers ini pula dijelaskan selain penanganan darurat dengan pemasangan jembatan bailey untuk lancarnya lalu lintas kendaraan, pada tahun ini juga akan di tangani permanen dengan box culvert.
Bagi anda yang akan berlibur ke Toraja atau beraktifitas melalui ruas tersebut tetap berhati hati ya jaga jarak aman kendaraan anda.(*)