Updatekareba.Com, Toraja – Analisis Meteorologi terkait Kejadian Hujan dan Angin Kencang, yang terukur di Stasiun BMKG Toraja hanya 1.6 mm pada pukul 12.00 UTC (Pukul 20.00WITA) termasuk kategori Hujan Ringan.
“Pantauan citra satelit Himawari BMKG pada tanggal 10 Maret 2019 jam 09.00 – 12.00 UTC (pukul 17.00 – 20.00 WITA) terjadi pertumbuhan awan-awan konvektif yang cukup signifikan terutama pada saat terjadinya hujan dengan suhu puncak awan konvektif kurang dari -700C,” kata Kepala Stasiun Meterologi BMKG Bandara Pongtiku, Agung Sudiono, dalam risil persnya, Senin (11/3/2019) pagi.
Agung Sudiono menjelaskan hal tersebut menunjukkan bahwa adanya awan Cumulunimbus yang tumbuh di wilayah Tana Toraja dengan wilayah cakupan awan yang luas sehingga mengakibatkan.
Terjadinya hujan lebat dan Angin kencang di sekitar wilayah kecamatan Makale terutama di kawasan wisata Buntu Burake, Minggu (10/3/2019) kemarin siang.
Analisa peta tekanan udara (Mean Sea Level Pressure / MSLP) dan Gradien Wind pada tanggal 10 Maret 2019 terdapat daerah tekanan rendah 1007 hpa (Low Pressure), tekanan rendah tersebut berada di sebelah tenggara Sulawesi yang mengakibatkan terjadinya belokan angin (shearline) di wilayah Toraja, berdampak terhadap banyaknya pertumbuhan awan-awan hujan.
Hasil analisis BMKG tersebut menunjukan Hujan lebat dan angin kencang yang terjadi di kawasan wisata burake terjadi akibat adanya awan konvektif Cumulonimbus.
“Awan cumulonimbus tersebut menyebabkan hujan deras dan angin kencang namun dengan durasi yang relatif singkat. Dari pantauan citra satelit awan Cumulonimbus yang terpecah(terpisah) menyebabkan hujan lokal atau hujan dengan jangkauan wilayah yang sempit,” tambah Agung Sudiono.
BMKG himbau agar masyarakat Torana waspada terhadap hujan dan angin kencang yang terjadi sore hingga malam hari yang dapat berdampak kerusakan bangunan, pohon tumbang dan tanah longsor.(*)