UPDATEKAREBA.COM, MAKASSAR – Konvensi Nasional ke-3 Pendeta Gereja Toraja resmi dibuka di Aula Arafah, Kompleks Asrama Haji Sudiang Makassar, Rabu (18/5).
Pembukaan dari kegiatan konvensi pendeta Gereja Toraja ditandai dengan pemukulan gendang oleh, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, Staf Khusus Menteri Agama Bidang Toleransi, Terorisme, Radikalisme dan Pesantren, Nuruzzaman, Ketua PMTI Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Lumbaa, dan juga Ketua Umum BPS Gereja Toraja, Pdt DR Alfred Anggui.
Ketua Panitia Konvensi, Soni Budi Pandin mengatakan, rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang mendukung pelaksanaan kegiatan konvensi. Dimana kepanitiaan yang dibentuk sejak empat tahun lalu, masih tetap eksis dan tidak mundur dari kepanitiaan hingga berlangsung sampai saat ini.
“Ini merupakan kepanitiaan terpanjang dalam sejarah kegiatan yang digelar gereja Toraja. Dimana empat tahun kepanitiaan bekerja dan tidak mundur dan ini kita patut apresiasi mereka. Sempat dua tahun tertunda karena pandemi covid-19, namun kepanitiaan ini mampu memberikan pelayanan yang maksimal untuk Konvensi para pendeta se-Gereja Toraja,” ujar Soni Budi Pandin.
Soni juga menambahkan jika kegiatan ini telah dipersiapkan dengan matang, meski sebelumnya telah dijadwalkan 2020 lalu, namun karena pandemi covid-19 sehingga tahun 2022 bisa dilanjutkan kembali. Ia juga menyampaikan kepada seluruh panitia, pihak UPT Asrama Haji hingga tim keamanan yang bekerja keras hingga kegiatan ini berjalan dengan baik.
“Mewakili seluruh panitia kami meminta maaf jika ada kekurangan dari rangkaian kegiatan ini,” tutup Soni.
Sementara itu Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomantk yang juga turut hadir memberikan sambutan dihadapan ribuan pendeta menyampaikan rasa terima kasihnya. Dimana menjadikan konvensi even Nasional ini digelar di Makassar.
“Saya Berterima Kasih, luarbiasa ini karena Makassar jadi tuan rumah. Kemudian Asrama Haji yang digunakan dan ini sangat tepat untuk memupuk rasa persaudaraan kita, nilai toleransi kita sebagai warga negara. Dan saya bilang ini merupakan persaudaraan yang memberikan semangat bagi kita untuk membangun bangsa dan kerukunan umat beragama,”kata Danny Pomanto sa;paan akrab Wali Kota Makassar.
Konvensi ini digelar selama tiga hari lamanya dimana seluruh pendeta mengikuti kegiatan mulai dari 18 hingga 20 Mei 2022. Data yang diterima dari sekretariat jika hampir seribuan pendeta gereja Toraja hadir.
Lanjut Wali Kota Makassar menjelaskan jika kegiatan ini kelihatan kualitasnya yang sangat baik karena tidak salah memilih tempat yang baik.
“Atas nama Pemerintah Kota Makassar, ijinkan saya menyampaikan terima kasih, saya telah dibantu memupuk rasa toleransi umat beragama di Makassar dengan adanya konvensi Pendeta Gereja Toraja, Terima kasih lagi atas terselanggaranya konvensi ini dengan baik,”pungkas Danny.
Staf Khusus Menteri Agama Bidang Toleransi, Terorisme, Radikalisme dan Pesantren, Nuruzzaman yang mewakili Menteri Agama RI menyampaikan selamat atas terselanggaranya konvensi yang k-3 Pendeta Gereja Toraja di Makassar.
“Maaf pak Menteri tidak sempat hadir karena berada di Saudi Arabia. Namun beliau selalu mengingatkan saya untuk hadir dan memberikan spririt kebersamaan antar umat beragama,”ujar Nuruzzaman.
Nuruzzaman menambahkan dalam pidato Menag RI jika menyambut dengan gembira konvensi pendeta dengan semangat memberikan pelayanan kepada umatnya.
“Kami bergembira menyambut pelaksanaan konvensi nasional pendeta gereja Toraja ini di Makassar, doa dan harapan kami agar kegiatan ini peningkatan kualitas pelayanan bagi umat dan Indonesia, Tuhan Memberkati,” kata Nuruzzaman membacakan akhir pidato Menag RI
Sejumlah rangkaian acara pembukaan konvensi pendeta berskala nasional ini juga mengadakan drama lakon, paduan suara yang melibatkan dari berbagai kalangan mulai anak-anak, maupun pemuda Gereja Toraja.
Kegiatan ini juga mendapatkan suppport yang baik dari pihak pemerintah baik Pemerintah Provinsi Sulsel maupun Pemerintah Kota Makassar, tak hanya itu panitia juga sudah melakukan pertemuan dan mengundang khusus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel oleh Anregurutta Haji (AGH) Prof Najamuddin Abduh Shafadan dan juga Polda Sulsel yang diterima langsung oleh Irjen Pol Nana Sujana beberapa waktu lalu.
Untuk diketahui jika hadirnya para pendeta Gereja Toraja dalam rangka konvensi ini bagian dari bentuk pertemuan khusus pejabat gerejawi untuk membicarakan implementasi keputusan Sidang Sinode Am Gereja Toraja.
Tak hanya itu ajaran Gereja Toraja serta hal-hal aktual dan krusial juga masuk dalam bagian pembicaraan para pendeta dalam artian jika Konvensi Pendeta menghayati sebagai momen istimewa untuk menyatukan persepsi terhadap berbagai isu ekslesialogis baik bersifat sistematis maupun praktis. Dengan tanggung jawab secara bersama untuk melakukan tugas pelayanan berdasarkan firman Allah yang dituntun oleh keputusan-keputusan Gerejawi.
Hadir dalam pembukaan konvensi pendeta antara lain, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, Staf Khusus Menteri Agama Bidang Toleransi, Terorisme, Radikalisme dan Pesantren, Nuruzzaman, Ketua PMTI Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Lumbaa, Ketua MUI Sulsel beserta pengurus, Ketua MUI Makassar dan jajaran pengurus, dari Pihak Muhammadiyah Sulsel dan Makassar, Kanwil Kemenag Provinsi Sulsel, Pengurus Nahdlatul Ulama, Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung, Wakil Bupati Tator Dr Zadrak Tombeq, Wakil Bupati Toraja Utara Frederik “Dedy”Palimbong, Ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Sulawesi Selatan (Sulsel), Yonggris Lao, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Sulawesi Selatan, Gede Durahman, Anggota DPRD Sulsel Dan Pongtasik dan juga Ketua PGIW Sulselbara Pdt Adrie O Massie serta sejumlah undangan baik perwakilan Polda Sulsel, TNI AD, Lantmal VI dan TNI AU pangkoopsau.(*/UK)