Updatekareba.Com, Jakarta – Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas-RI) membuka kesempatan keikutsertaan kader Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) dalam pendidikan di Lemhannas yang mengangkat tentang Konsensus Dasar Kebangsaan, Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, Ketahanan Nasional, dan Wawasan Nusantara.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Kabiro Humas) Lemhannas RI Brigjen TNI Agus Arif Fadila, Senin(19/4/2021) mengatakan kesempatan keikutsetaan kader GAMKI tersebut diungkapkan Gubernur Lemhannas RI Agus Widjojo menerima kunjungan Ketua Umum GAMKI Willem Wandik Jumat (16/4/2021).
Pada kesempatan itu, Agus menyambut baik kerjasama rencana nota kesepahaman dengan GAMKI dan menyampaikan bahwa di Lemhannas RI nota kesepahaman akan dilanjutkan dan dijabarkan dengan perjanjian-perjanjian merinci mengenai bentuk-bentuk kerja sama.
“Kita membuka kesempatan kalau mengikuti pendidikan-pendidikan yang ada di Lemhannas RI,” kata Agus.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum GAMKI Willem Wandik, mengatakan bahwa GAMKI menyadari arti penting negara dalam kehidupan berbangsa bahwa setiap orang yang berada di dalamnya memiliki hak yang sama untuk merasakan ketenteraman, kesejahteraan, keadilan dan menjalankan kewajiban yang sama untuk memelihara nilai bersama.
Dengan demikian, GAMKI menyadari keberadaannya sebagai salah satu elemen gerakan muda yang mengakar dari sejarah perjuangan kebangsaan dengan berbagai latar belakang, suku, dan budaya. Terlebih lagi, GAMKI diisi oleh para pemuda yang berasal dari berbagai native culture, yaitu kelompok suku bangsa yang masih menjalankan nilai-nilai budaya leluhur yang tidak jarang dihadapkan pada realitas kehidupan modern saat ini yang justru banyak melemahkan peran masyarakat adat. Hal tersebut menjadi salah satu pergumulan yang dihadapi oleh GAMKI.
Willem menyampaikan harapannya agar dapat berbagi pikiran bersama Lemhannas RI dan Lemhannas RI senantiasa mengembangkan diskusi alternatif terkait tantangan kader GAMKI yang ada di seluruh wilayah nusantara guna mempertahankan eksistensi native culture.
“Kami berharap melalui lembaga pelatihan pendidikan Lemhannas RI, dapat dirumuskan diskusi damai bagi masyarakat gereja yang di hari ini masih terlibat dalam konflik berdarah,” kata Willem. (*/UK))