Opi Sanda Bantu Puluhan Bus Pemulangan Pengungsi Wamena Ke Toraja

603
0
Handover.

Updatekareba.Com, Toraja — Gelombang pengungsi asal Wamena kembali ke daerah asal terus berdatangan. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sulawesi Selatan, Imran Jausi mengungkapkan, total ada 17 ribu warga yang mengungsi akibat kerusuhan Wamena Papua.

“Dan warga Sulsel 70 persen di situ,” kata Imran, Rabu (16/10/2019).

Kata Imran, dari total 70 persen warga Sulsel yang mengungsi, baru 2.509 yang berhasil dipulangkan ke Sulsel. Selebihnya, masih bertahan di lokasi pengungsian, di Jayapura.

“Kebanyakan yang pulang ini wanita dan anak-anak. Yang laki-laki bertahan, karena di sana mengamankan aset sambil menunggu situasi kondusif,” jelasnya.

Kendati demikian, Imran berharap situasi sudah semakin kondusif. Sehingga warga yang masih bertahan di Papua, bisa kembali beraktivitas kembali di Wamena.

Kendala dengan transportasi, khususnya warga Toraja. Mereka kekurangan bus untuk mengangkut ke Toraja.

Relawan dan tokoh daerah setempat juga berbondong-bondong menyediakan sarana dan prasarana untuk mengangkut para pengungsi tidak tiba di tujuannya masing-masing, termasuk Herman Opi Sanda.

“Kondisi para pengungsi sangat memprihatinkan. Selain ketakutan mereka mereka juga khawatir dengan anggota keluarga mereka yang masih terpisah, dan saya melihat langsung, hingga saya turunkan beberap unit bus untuk angkut para pengungsi ini ke Toraja” ujar Herman Opi Sanda, yang juga Owner PO. Primadona.

“Kami masyarakat Toraja bahu membahu dan saling membantu satu dengan yang lainnya,” katanya.

Ia berharap, ada perhatian khusus dari pemerintah setempat baik dari Pemprov Sulsel maupun dari kabupaten untuk membantu para pengungsi yang telah tiba di rumahnya. Apalagi ada pengungsi yang sudah tidak membawa harta bendanya kembali. Hanya pakaian di badan.

“Kami PO. Primadona tidak memungut biaya untuk pengangkutan ini,” tambah Opy.

Tanggal 23 september 2019, terjadi aksi teror dan kekerasan yang dilakukan orang-orang yang tidak bertanggung jawab di Kota Wamena, kabupaten Jayawijaya, Papua. Kejadian tersebut mengakibatkan ribuan masyarakat mengungsi ke tempat-tempat yang aman. Banyak masyarakat yang menjadi korban akibat peristiwa tersebut. Selain korban jiwa, kendaraan bermotor dan kantor pemerintahan ikut terbakar.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here