Updatekareba.Com, Toraja – BNPB terus melakukan pendampingan dalam penanganan darurat bencana banjir di beberapa wilayah di Sulawesi Tenggara, salah satunya di Kabupaten Konawe Utara. Pada hari ini, Kamis (13/6), Kementerian Pertanian memberikan bantuan kepada warga terdampak di tiga kabupaten di provinsi ini.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersama dengan Gubernur Ali Mazi meninjau wilayah terpapar banjir, salah satunya Kabupaten Konawe Utara. Perjalanan yang didampingi Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Harmensyah dan Danrem Kendari Yustinus Nono Yulianto melihat dampak pascabanjir yang begitu luas. Amran juga berkesempatan untuk berdialog dengan warga di Desa Wanggudu, Asera, Konawe Utara.
Pada kesempatan itu, Amran menyerahkan bantuan kemanusiaan berupa sembako dan peralatan serta benih. Bantuan alat-alat berupa TR2, ekskavator, pompa air dan cultivator, sedang benih yaitu jagung, padi dan cengkeh. Bantuan didistribusikan kepada tiga kabupaten, yaitu Konawe Utara, Konawe dan Kolaka Timur.
Konawe Utara menjadi salah satu kabupaten terparah karena bencana yang disebabkan curah hujan dengan intensitas tinggi ini. Data BNPB per 11 Juni 2019 mencatat 370 unit rumah hanyut, 1.436 unit terendam. Lahan terdampak banjir mencakup lahan sawah 970,3 ha, jagung 83,5 ha, dan lainnya 11 ha.
Sementara itu, pascabanjir yang sempat meluas di Kabupaten Konawe Utara mengakibatkan 1.638 KK atau 5.888 jiwa mengungsi. Data BNPB per 13 Juni 2019 tersebut juga mencatat populasi terdampak berasal dari 41 desa dan 3 kelurahan di 6 kecamatan.
Pengungsian tertinggi berasal dari Kecamatan Asera di 13 desa dan 1 kelurahan dengan jumlah 577 KK (2.357 jiwa), disusul Andowina di 4 desa dan 1 kelurahan 522 KK (1.665 jiwa), Oheo di 14 desa dan 1 Kel dengan 302 KK (973 Jiwa), Wiwirano di 4 desa dengan 134 KK (456 jiwa), Landawe di 5 desa dengan 87 KK (371 jiwa) dan Langgikima di 1 desa dengan 16 KK (66 jiwa).(*)