UPDATEKAREBA.COM, JAKARTA – Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Anas Ma’ruf mengatakan telah ditemukan satu kasus baru karena penggunaan nitrogen cair pada pangan siap saji yang terjadi di Jawa Timur (Jatim).
Temuan itu, lanjut Anas setelah pihaknya mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor KL.02.02/C/90/2023 tentang Pengawasan Terhadap Penggunaan Nitrogen Cair Pada Produk Pangan Siap Saji.
“Setelah menyampaikan SE tersebut, hari ini ada laporan baru satu kasus dari Jawa timur bahwa ada kemungkinan anak yang mengalami kejadian terkait ciki ngebul,” kata Anas saat konferensi pers Kamis (12/1/2023).
Kasusnya saat ini sedang dilakukan investigasi dan epidemologi. Selain itu, kata Anas pihaknya melakukan pemantauan baik dari Puskesmas maupun rumah sakit (RS), agar segera melaporkan jika ada kasus yang diduga karena nitrogen cair atau ciki ngebul.
Penggunaan hidrogen cair pada pangan siap saji, kata Anas sebetulnya sudah cukup lama digunakan. Tidak hanya di laboratorium, tapi juga digunakan sebagai zat atau bahan penolong.
“Dalam perkembangan yang kemudian digunakan untuk hal-hal lain terutama sensasi untuk mengeluarkan asap dari makanan ata ciki ngebul tersebut,” kata Anas.
Sebelumnya, sejak 2019 hingga 2021, Kemenkes selalu mengumpulkan laporan-laporan terkait dengan keracunan makanan apapun penyebabnya. Pada laporam tersebut tidak ada keracunan terkait nitrogen cair hingga terjadi pada 2022.
Kasus pertama keracunan makanan akibat nitrogen cair terjadi Juli 2022, pada anak yang di Kabupaten Ponorogo yang menyebabkan terjadinya luka bakar.
Kasus kedua pada 19 November 2022 ada laporan dari Puskesmas Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya sejumlah 23 orang. Salah satu kasus diantaranya di rujuk ke RS dan gejala yang timbul setelah konsumsi jajanan ciki ngebul.
Kasus ketiga pada 21 Desember 2022, UGD RS Haji Jakarta melaporkan menerima pasien anak laki-laki umur empat tahun dua bulan datang dengan keluhan nyeri perut hebat setelah memakan snack Chiki Ngebul. Dalam perjalanan nya kemudian terjadi gangguan di lambung.