Updatekareba.Com, Jakarta – Luka bakar merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius dengan ditandai cedera pada kulit atau kerusakan jaringan lainnya.
Berdasarkan World Health Organization (2018) menyatakan bahwa terdapat 265.000 kematian yang terjadi setiap tahunnya di seluruh dunia akibat luka bakar.
Sedangkan Indonesia menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), luka bakar menyebabkan sekitar 195.000 jiwa meninggaI di setiap tahun.
Melihat Fenomena itu, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) dengan mahasiswa Fakultas Farmasi (FF) Universitas Airlangga melakukan kolaborasi penelitian.
Akhmad Afifudin Al-Anshori mahasiswa FKH angkatan 2016, Muhamad Kharis Suhud mahasiswa FKH angkatan 2017, dan Alif Noviana Ismi mahasiswa FF angkatan 2016 melakukan kolaborasi sehingga dapat menemukan terapi transdermal delivery dari daun ashitaba (angelica keiskei) dalam bentuk sediaan “nanoethosomal gel” untuk penyembuhan luka bakar.
“Nanoethosomal gel dapat meningkatkan bioavailabilitas dari obat sehingga dapat menembus ruang antarsel pada organ yang kecil sekalipun. Kelebihan nanoethosomal gel lainnya adalah dapat meningkatkan spesifitas target dari obat sehingga lebih tepat sasaran,” jelas Afif selaku ketua tim peneliti.
Afif juga menamhkan, Sediaan dalam bentuk gel lebih banyak digunakan karena mudah mengering, membentuk lapisan film yang mudah dicuci dan memberikan rasa dingin di kulit.
Sediaan gel mempunyai kadar air yang tinggi, sehingga dapat menghidrasi stratum corneum.
Hasil penelitian ini juga menjadi gagasan yang mereka susun dalam proposal Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian Eksakta (PKM-PE) yang berjudul “Nano Ethosomal Gel Daun Angelica keiskeiSebagai Transdermal Delivery Kesembuhan Luka Bakar” yang berhasil lolos seleksi sehingga berhak atas dana hibah penelitian dari Kemenristekdikti tahun 2018-2019.(*)